REPUBLIKA.CO.ID, Nabi Muhammad SAW pernah bersabda jika turunnya surah al-Quraisy [106] ayat 1-4, adalah cara Allah memuliakan suku Quraisy.
Kemuliaan suku Quraisy ini juga disebutkan Nabi SAW yang diriwayatkan oleh Muslim. SukuQuraisy merupakan suku mulia di antara bangsa Arab. Monday,13 Rajab 1443 / 14 February 2022 Jadwal Shalat. Mode Layar. Al-Quran Digital islam digest. Nabi Muhammad Muslimah Kisah Fatwa Mozaik Kajian Alquran Doa hadist. Internasional. Timur tengah Palestina Eropa Amerika Asia Afrika Jejak Waktu Australia Plus DW. KeturunanAbu Sufyan kemudian mendirikan dinasti Umayyah yang memerintah dunia Islam antara tahun 661-750. Abu Sufyan adalah kepala suku Bani Abdu Syams, salah satu dari cabang suku Quraisy. Ia adalah salah satu pemimpin utama PerjanjianHudaibiyah (bahasa Arab: ØµÙ„Ø Ø§Ù„ØØ¯ÙŠØ¨ÙŠØ©) adalah sebuah perjanjian damai antara pihak muslimin dengan musyrikin Mekkah.Perjanjian ini ditandatangani di daerah Hudaibiyah pada tahun ke-6 H/627. Peristiwa ini direkam dalam surah Al-Fath.Saat itu kaum muslimin bermaksud pergi ke Mekkah untuk melaksanakan ibadah haji, namun pihak musyrik Quraisy menahan Alasanorang-orang yang menerima ajaran Nabi SAW (orang Islam) 1. Mereka meyakini bahwa apa yang disampaikan Nabi SAW adalah berdasarkan Wahyu. 2. Keteladanan Nabi Muhammad SAW yang dilakukan dalam kesehariannya. 3. Ajaran yang dibawa beliau bersifat rasional. 4. Dalam melakukan syiarnya beliau tidak melakukan kekerasan. CUtv. Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Suku Quraisy merupakan salah satu suku terbesar di Jazirah Arab. Suku ini merupakan salah satu suku yang terhormat sehingga Allah mengabadikan nama tersebut di dalam Al-Qur'an yaitu Surat merupakan nama julukan dari Fihr bin Malik nenek moyang suku Quraisy. Fihr bin Malik merupakan salah satu kepala suku dari Bani Kinanah yang merupakan salah satu bagian dari Bani Adnan Keturunan Ismail bin Ibrahim. KH. Moenawar Cholil dalam bukunya yaitu Kelengkapan Tarikh Nabi Muhammad SAW meyebutkan bahwa Fihr bin Malik dikenal dengan pemimpin pasukan Mekah yang mengalahkan bangsa Himyar ketika mereka datang untuk memindahkan Ka'bah ke Yaman. Selain itu dikenal sebagai pelayan yang memenuhi kebutuhan para peziarah haji yang datang ke Makkah, dan mata pencahariannya sebagai pedagang seperti kabilah bangsa Arab bin Malik menikah dengan Layla binti Al Harits. Secara nasab kedua pasangan tersebut bertemu pada Mudrikah. Berdasarkan keterangan Kitab Tarikh Thabari karangan Ibnu Jarir at Thabari bahwa nasab Fihr bin Malik bin Nadhor bin Kinanah bin Kuzaimah bin Mudrikah. Sedangkan Layla binti Al-Harits bin Tamim bin Sa'ad bin Hudzail bin antara Fihr bin Malik dan Laila binti Al Harits menghasilkan beberapa putra yaitu Ghalib, Muharib dan Harits. Kemudian menurunkan lagi hingga menjadi beberapa klan. Asy Syeikh Muhammad al Khudari dalam kitabnya Nurul Yaqin menyebutkan bahwa Quraisy terdiri dari 12, yaitu Bani Abdul Manaf, Bani Abdud Daar ibnu Qushay dan Bani Asad ibnu Abdul Uzza ibnu Qushay, Bani Zuhroh ibnu Killab, Bani Makhzum ibnu Yaqadhah ibnu Murrah, Bani Tamim ibnu Murrah, Bani Adiy ibnu Ka'ab, Bani Sahmin ibnu Hashish ibnu Amru Ka'ab dan Bani Amir bin Lu'aiy, Bani Taim bin Ghalib, Bani Al-Harits bin Fihr, Bani Muharib bin Fihr. Jika diruntut dari nasab Nabi Muhammad SAW dari ayahnya, yaitu Muhammad bin Abdullah bin Abdul Muthalib bin Hasyim bin Abdi Manaf bin Qushay bin Kilab bin Murah bin Kaab bin Luay bin Ghalib bin Fihr bin Malik bin Nadhr bin Kinanah bin Khuzaimah bin Mudrikah bin Ilyas bin Mudhor bin Nizar bin Ma'ad bin Adnan Sayyid Muhammad al Maliki dalam Tarikhul Hawadits Wal Ahwal Annabawiyah. Menurut keterangan mayoritas para sejarawan islam mengatakan bahwa Bani Adnan adalah bani keturunan langsung dari Ismail bin Ibrahim geografis Suku Quraisy terbagi menjadi dua, yaitu Quraisy Al-Bithaah yang tinggal di pusat kota Mekah dan Quraisy adh-dhawahir yang tinggal di pinggiran Kota Mekah. Quraisy adh-dhawahir ditempati oleh Bani Amir bin Lu'aiy, Bani Al-Harits bin Fihr, dan Bani Muharib bin Fihr. Kemudian Quraisy Al-Bithaah ditempati oleh Bani Abdu Manaf, Bani Abdud Daar ibnu Qushay dan Bani Asad ibnu Abdul Uzza ibnu Qushay, Bani Zuhroh ibnu Killab, Bani Makhzum ibnu Yaqadhah ibnu Murrah, Bani Tamim ibnu Murrah, Bani Adiy ibnu Ka'ab, Bani Sahmin ibnu Hashish ibnu Amru Ka'ab, dan Bani Al-Harits. 1 2 3 Lihat Sosbud Selengkapnya Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Nabi Muhammad Saw merupakan utusan Allah dan menjadi rasul terakhir pembawa risalah kehidupan. Ajaran yang dibawanya kemudian dikenal dengan sebutan Islam, yang berarti keselamatan. Islam diajarkan dengan kedamaian, dan juga mengajarkan kedamaian. Slogan Islam Rahmatan Lil 'Alamin menjadi dasar kedamaian itu. Semuanya tidak terlepas dari apa yang telah diajarkan nabi yang awal perjuangan Islam, sang nabi menemui jalan yang sukar, berliku dan penuh tantangan. Mengajarkan ajaran kasih dan penuh cinta kepada sanak keluarga, masyarakat setempat serta lingkungan sekitar, dengan asumsi diterima lapang dada, respon positif dan sambutan hangat. Ternyata faktanya jauh panggang daripada mendapat banyak pertentangan. Umat Islam saat itu diuber-uber. Siapa saja yang mengikuti nabi, akan mendapatkan intimidasi dari orang-orang Quraisy. Tidak sedikit yang dilukai dan dizolimi, semua perlakuan yang diterima oleh assabiqunal awwalun sangat menguji keimanan. Sebagaimana contoh sahabat Bilal yang perutnya diletakkan batu besar dan dijemur di padang pasir yang tandus, dibawah terik mentari yang panas. Dipaksa untuk kembali murtad dari ajaran Islam. Hingga ia dibebaskan Abu Bakar ash-Shiddiq. Atau seperti Abu Bakar sendiri yang wajahnya babak belur dipukul Quraisy saat membela nabi tercinta. Sebenarnya apa yang membuat kafir Quraisy begitu benci dengan ajaran Nabi Muhammad Saw? Bukankah Islam disebarkan dengan damai dan tanpa paksaan? Siapa saja boleh masuk ke dalam Islam, begitu pun siapa saja berhak keluar dari Islam, jika memang itu pandangan hidupnya. Tidak ada paksaan dalam agama. Hingga konstitusi di negara Indonesia pun berkaca demikian, tidak boleh mengintervensi siapapun, individu manapun, untuk memeluk suatu agama secara paksa. Menurut Ahmad Syalabi, setidaknya ada lima faktor yang menyebabkan kaum Quraisy menolak ajaran nabi, diantaranya adalah1. Mereka tidak dapat membedakan kenabian dan kekuasaanSatu diantara alasan kaum Quraisy menolak nabi adalah kealpaan mereka terhadap Islam. Mereka mengira bahwa diutusnya Nabi Muhammad Saw dengan membawa Islam untuk mengambil alih Makkah dan sekitarnya. Kaum Quraisy khawatir ajaran yang semakin banyak pengikutnya ini akan menggulingkan kekuasaan mereka terhadap kakbah, yang juga berdampak kepada aspek ekonomi. Padahal nabi mengajarkan kemurnian akidah, berusaha memberikan pencerahan dan kebenaran tentang Ketuhanan. Poin ini mengajarkan bahwa seseorang harus memiliki sikap kritis dan kemampuan berpikir yang baik untuk merespon sebuah gejala sosial di masyarakat agar tidak salah dalam bertindak dan bersikap. Kaum Quraisy bertindak gegabah dan bersikap keliru dalam merespon ajaran Nabi Muhammad Saw. Tindakan amoral dan diskriminatif oleh mereka terhadap umat Islam pada waktu itu menunjukkan kejumudan dan kemunduruan peradaban mereka sendiri. 2. Ajaran nabi menyerukan kesetaraan hak antara bangsawan dan hamba sahayaAlasan lainnya mereka menolak ajaran Islam adalah status sosial yang sama. Nabi mengajarkan bahwa semua manusia itu sama dalam pandangan Allah Swt, yang membedakan adalah keimanan dan ketaqwaannya. Ajaran ini jelas ditentang kaum Quraisy yang memang melihat sesuatu itu dari derajat sosial, kekayaan harta, maupun jabatan di Quraisy tentu tidak akan setuju jika harus duduk bersama budaknya, makan makanan yang sama, hidup berdampingan apalagi interaksi sosial yang rukun. Mereka bertindak sebagai raja yang berkuasa terhadap hamba sahaya. Sehingga muncul stigma di masyarakat, yang kaya semakin kaya, yang miskin tetapi miskin. Kesenjangan seperti inilah yang ingin dihilangkan oleh nabi melalui ajaran Islam yang suci. 1 2 3 Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya Ikrimah dikenal sebagai pemuda Quraisy yang gagah berani dan seorang penunggang kuda yang mahir. Nabi Muhammad SAW pernah bersabda jika turunnya surah al-Quraisy [106] ayat 1-4, adalah cara Allah memuliakan suku Quraisy. Kemuliaan suku Quraisy ini juga disebutkan Nabi SAW yang diriwayatkan oleh Muslim. ''Sesungguhnya Allah memuliakan Kinanah di atas Bani Ismail dan memuliakan Quraisy di atas Kinanah, dan memuliakan Bani Hasyim di atas Quraisy, dan memuliakan Aku Muhammad di atas Bani Hasyim.'' Berikut alasan mengapa Allah SWT memuliakan suku Quraisy sumber Pusat Data RepublikaBACA JUGA Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Klik di Sini JAKARTA— Bangsa kaum Quraisy memiliki keistimewaan seperti disebutkan dalam surah al-Quraisy. Keistimewaan ini terkait dengan sejarah panjangnya sejak masa Nabi Ibrahim dan putranya Nabi Ismail AS yang berhasil membangun rumah Allah SWT Ka'bah. Syekh Ahmad Syakir dalam Mukhtashar Tafsir Ibn Katsir, menyebutkan beberapa keistimewaan bangsa Quraisy, di antaranya negara yang aman untuk tempat tinggal suku Quraisy, kemuliaan kaum dan penduduk Makkah di antara manusia lain, tempat berdirinya Ka'bah, dan penghormatan manusia kepada bangsa Quraisy. Kemuliaan suku Quraisy juga digambarkan dalam hadis Rasulullah saw, yang mengatakan, "Sesungguhnya Allah telah memilih Ismail menjadi anak Ibrahim dan Dia telah memilih keturunan Kinanah menjadi keturunan Ismail dan Dia telah memilih Quraisy dari keturunan Kinanah dan Dia telah memilih Hasyim dari Quraisy, dan Dia telah memilih aku dari keturunan Hasyim." HR at-Turmudzi dari Watsilah bin al-Asqa. Selain itu, dalam hadits lain disebutkan, "Dari Anas RA, Nabi saw bersabda, "Para imam pemimpin itu dari Quraisy. Jika mereka memerintah, mereka adil. Jika berjanji, mereka memenuhinya, dan jika mereka diminta belas kasihan, mereka akan berbelas kasih. Siapa saja di antara mereka yang tidak berbuat demikian, maka dia akan mendapatkan laknat Allah, laknat para malaikat, dan laknat seluruh manusia. Tidak dapat diterima taubat dari mereka dan tidak diterima pula tebusan azab dari mereka." HR. BUkhari dalam Al-Anbiya', Abu Daud, dan Imam Ahmad. Karena itulah, dengan keistimewaan tersebut, Allah memerintahkan kaum Quraisy untuk mensyukuri seluruh anugerah-Nya dengan hanya menyembah Allah. Perintah ini terdapat dalam penggalan ayat terakhir surah al-Quraisy. BACA JUGA Update Berita-Berita Politik Perspektif Klik di Sini Jakarta - Rasulullah SAW menerima banyak penolakan dari bangsa Quraisy kala menyampaikan dakwahnya pada mereka. Beragam bentuk penolakan bahkan dilontarkan pada Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili dalam Tafsir al-Munir Jilid 12 Aqidah, Syariah, Manhaj Juz 23-24 Yaasiin-Fushshilat, penolakan yang dilakukan oleh para tokoh besar Quraisy dilakukan mulai dari menuduh Rasulullah gila dan tuduhan lainnya, melakukan intimidasi pada pengikut beliau, hingga melakukan berbagai propaganda untuk menghentikan dakwah Nabi Muhammad SAW."Mereka melakukan berbagai propaganda untuk menghentikan kegiatan Nabi Muhammad dan kaum muslimin yang terus bertambah. Seperti melakukan penghujatan, caci maki, pemboikotan, dan sebagainya," tulis Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili. Padahal, Rasulullah SAW sendiri pernah mendapat gelar Al Amin dari kalangan Quraisy karena kebijaksanaan Rasulullah dalam memutuskan perkara dengan penuh kejujuran. Lantas, apa yang membuat mereka begitu bersikeras menolak ajaran Islam?1. Taklid pada Nenek MoyangKaum Quraisy dikenal sebagai kaum yang masih memegang teguh adat istiadat, kepercayaan, dan agama yang diwarisi oleh nenek moyang mereka. Sebab itulah, para pembesar kaum adat Quraisy menolak ajaran Islam yang dianggap mereka sebagai ajaran baru."Mereka tetap berpegang teguh kepada adat istiadat, tradisi, dan sistem kepercayaan dan agama yang telah mereka warisi secara mendarah daging dari nenek moyang mereka," tulis Prof. Dr. H. Faisal Ismail, dalam buku Sejarah & Kebudayaan Islam Periode Klasik Abad VII-XII M.2. Takut Kehilangan Status SosialAjaran Islam yang dibawa Rasulullah SAW. Islam mengajarkan manusia untuk saling menghargai satu sama lain. Hal ini pun menjadi salah satu sebab kaum Quraisy menolak ajaran penduduk Quraisy sudah lama hidup dengan penggolongan-penggolongan status sosial atau kasta seperti kaum majikan hingga budak. Budak adalah kasta terendah bagi mereka. Sebab, budak bisa diperjualbelikan dan hak-haknya sebagai manusia tidak yang menempati kasta tinggi khawatir akan kehilangan kehormatan dan status sosialnya bila ajaran Islam masuk di antara Takut Kehilangan KekuasaanMasih sedikit berhubungan dengan alasan sebelumnya, penduduk Quraisy juga khawatir akan kehilangan kekuasaan bila Islam benar-benar masuk di antara kalangan Akhmad Saufi dan Hasmi Fadillah dalam buku Sejarah Peradaban Islam, pada masa itu ada perebutan kekuasaan antar suku. Sebab itulah, mereka menganggap, mengikuti ajaran Rasulullah SAW artinya sama dengan mengakui kekuasaan beliau."Mereka menganggap bahwa dengan mengikuti ajaran Muhammad maka telah tunduk kepada Nabi Muhammad dan Bani Hasyim," tulis Akhmad Saufi dan Hasmi Kehilangan Mata PencaharianSebagian besar mata pencaharian kaum Quraisy adalah pembuat berhala. Mereka membuat berhala Latta, Uzza, Manat, dan Hubal kemudian menjualnya kepada orang-orang yang mengunjungi Kakbah sebagai adanya ajaran Islam yang disebarkan oleh Rasulullah SAW tentunya akan memberi dampak bagi mata pencaharian mereka itu. Mereka khawatir akan kehilangan mata pencaharian utama mereka sebagai pembuat patung berhala bila sebagian besar penduduk Quraisy memeluk agama Islam. Simak Video "Habib Ja'far, Keturunan Nabi Generasi ke-38" [GambasVideo 20detik] rah/lus