Halini penting dilakukan agar permainan tradisional tidak punah oleh perkembangan zaman. Lebih lengkapnya, yuk kita intip beberapa permainan yang dulu sering dimainkan generasi 80-90 an yang harus kita lestarikan keberadaanya. 1. Layang-layang. Di beberapa tempat layang-layang biasanya disebut dengan wau.
2 Olahraga Tradisional - Enggrang. Enggrang merupakan Permainan Olahraga Tradisional yang berasal dari daerah jawa, enggrang Jajangkungan (Bahasa Sunda) ini biasanya sering dimainkan oleh anak-anak karena untuk melakukan permainan Enggrang ini hanya dibutuhkan sebatang bambu yang berukuran kecil dan pembuatan nya pun relatif mudah cukup dengan menempelkan kayu pada sebatang bambu dengan
Sekilas permainan ini mirip dengan olah raga yang dipertandingkan di ajang-ajang resmi seperti softball atau baseball, ya Millens. Di baseball, ada juga peralatan khusus seperti helm, sarung tangan penangkap bola, dan lain-lain. Nah, kalau aturan resmi permainannya muncul pada 1828 di buku The Boy edisi kedua yang ditulis William Clarce.
Berikutbeberapa permainan tradisional di Indonesia yang mulai jarang ditemukan dan dimainkan oleh anak-anak zaman sekarang : 1. Lempar sandal Permainan lempar sandal terdiri dari atas 2 tim,
PenjaskesSekolah Menengah Pertama terjawab Permainan tradisional jarang dipertandinkan karena Iklan Jawaban 4.3 /5 37 ayuidzansururi setiap daerah memiliki permainan tradisional yang berbeda beda dan di ikuti dengan perkembangan zaman yang mengakibatkan permainan tradisional jarang dipertandingkan maaf kalo salah salah
dipertandingkandan skema kompetisi yang tepat untuk digunakan. Fitur managerial control berlangsung untuk mengatur pada pemilihan tugas dan peran pada saat kompetisi (pelatih,
Olahragalokal atau tradisional merupakan jenis permulaan olahraga yang akhirnya dapat dipertandingkan dalam lingkup Internasional. Hal ini dikarenakan asal dari olahraga lokal ialah di sebuah wilayah tertentu dan mengalami perkembangan hingga menyebar ke seluruh wilayah di Indonesia. Setiap jenis olahraga lokal memiliki sejarah yang berbeda beda.
hoZJFl. Permainan tradisional yang mengajarkan banyak nilai sosial memang perlu dilestarikan. Seiring perkembangan teknologi yang semakin maju, permainan yang dimainkan oleh anak-anak pun mulai beralih. Kebanyakan anak-anak saat ini cenderung lebih suka bermain gadget yang terdapat banyak game menarik di dalamnya. Sehingga, permainan tradisional kini mulai ditinggalkan dan hanya sedikit anak-anak yang masih memainkannya. Padahal, permainan tradisional banyak mengajarkan nilai-nilai sosial yang baik. Oleh karena itu, sejatinya permainan tradisional perlu untuk terus dilestarikan. Lalu, seperti apa cara melestarikannya? Salah satu caranya adalah dengan memasukkan permainan tradisional ke dalam event sekolah semisal perlombaan antar kelas atau class meeting. Nah, berikut ini beberapa permainan tradisional yang bisa dipertandingkan di sekolah. 1. Kelereng. Sumber foto Kelereng adalah permainan tradisional yang sangat layak dipertandingkan di sekolah. Kenapa Karena di beberapa daerah, permainan kelereng ini punya banyak cabang permainan seperti pot, apollo, lempar, dan lainnya. Selain itu, kelereng juga biasa dimainkan oleh dua orang atau lebih dan membutuhkan ketepatan akurasi dalam menyentil kelereng gacoan agar mengenai kelereng yang ditargetkan. Ditambah lagi, permainan kelereng ini ada kejuaraan dunianya, lho. Menarik, bukan? 2. Benteng. Sumber foto Permainan ini dimainkan oleh dua grup yang terdiri dari empat sampai delapan orang. Masing-masing grup memilih suatu tempat sebagai markas, biasanya sebuah tiang, batu, atau pilar sebagai 'benteng'. Dan tujuan utama permainan ini adalah untuk menyerang dan mengambil alih 'benteng' lawan dengan menyentuh tiang atau pilar yang telah dipilih oleh lawan dan meneriakkan kata 'benteng'. Tentu saja, taktik dan strategi sangat diperlukan untuk bisa memenangkan permainan ini. Karena itu, jika permainan ini dipertandingkan di sekolah, pasti seru, deh. 3. Sunda Manda. Sumber foto Di beberapa daerah, permainan ini disebut éngklék, téklék, ingkling, dan lain sebagainya. Permainan ini bisa dimainkan oleh dua orang atau lebih. Cara bermainnya adalah setiap pemain melompat menggunakan satu kaki di setiap petak yang digambar di atas tanah. Untuk bisa bermain, setiap anak harus berbekal gacuk yang biasanya berupa pecahan genting yang nantinya ditempatkan di salah satu petak dengan cara dilempar. Petak yang ada gacuknya tidak boleh diinjak atau ditempati oleh setiap pemain, jadi para pemain harus melompat ke petak berikutnya dengan satu kaki mengelilingi petak-petak yang ada. Pemain yang telah menyelesaikan satu putaran terlebih dahulu, berhak memilih sebuah petak untuk dijadikan "sawah" mereka. Di akhir permainan, pemain yang memiliki "sawah" paling banyak itulah pemenangnya. Karena pemenang ditentukan oleh banyaknya "sawah", maka strategi juga diperlukan. Terutama dalam memilih "sawah". Tujuannya tentu supaya lawan kesulitan dalam melompati petak dan gagal menyelesaikan gilirannya. Nah, kalau permainan ini dipertandingkan di sekolah, kamu bakal ikutan nggak, nih? 4. Congklak. Sumber foto Permainan ini hanya bisa dimainkan oleh dua orang. Kedua pemain saling berhadapan dan bertugas mengadu keterampilan dan strategi dalam memindahkan biji-biji congklak biasanya berupa cangkang kerang kecil yang ada di atas papan congklak. Jika biji-biji congklak sudah tidak ada yang boleh dipindahkan, maka permainan berakhir. Dan pemenangnya adalah pemain yang mengumpulkan biji paling banyak. Kalau soal seru, nggak usah ditanya, deh. Maka dari itu, permainan congklak ini layak banget dipertandingkan di sekolah. 5. Bekel. Sumber foto Alat yang dibutuhkan untuk permainan ini hanya sebuah bola pantul dan bidak biji. Jumlah bidak biji yang digunakan tergantung pada variasi permainan yang akan dimainkan. Sedangkan jumlah pemainnya minimal dua orang. Cara bermainnya sederhana saja. Yaitu dengan memantulkan bola, lalu mengambil sejumlah bidak di atas lantai permainan sesuai ketentuan, sebelum bola jatuh ke lantai lagi. Kecekatan tangan jelas menjadi kunci untuk memenangkan permainan ini. Meskipun umumnya congklak dimainkan oleh anak perempuan, tapi anak laki-laki juga boleh memainkannya, kok. Jadi, kalau congklak dipertandingkan di sekolah, semua bisa ikutan main. 6. Egrang. Sumber foto Alat permainan ini berupa batang bambu/kayu yang dimodifikasi sehingga dapat dipijak seperti gambar di atas. Permainan ini bisa dimainkan oleh banyak orang. Dan biasanya permainan ini juga sering dilombakan dengan cara balapan. Pemenang permainan ini tentu saja pemain yang lebih dulu mencapai garis finis. Meski seru, permainan ini cukup berisiko. Butuh keahlian dan keterampilan serta keseimbangan yang baik agar tidak terjatuh dari egrang. Gimana? Tertarik untuk balapan egrang saat class meeting? Selain permainan di atas, tentu masih banyak lagi permainan tradisional lain yang juga layak dipertandingkan atau dimainkan di sekolah. Yang terpenting adalah kita harus melestarikan permainan tradisional dalam sebuah kegiatan yang rutin seperti lomba di sekolah. Bermain permainan tradisional di event rutin sekolah itu ide yang cukup menarik, bukan?
Jakarta - Salah satu faktor punahnya permainan tradisional adalah karena faktor orang tua. Pemerhati Permainan Tradisional dan Pendiri Gudang Dolanan Indonesia, Endi Aras mengatakan terputusnya komunikasi antara orangtua dan anak dapat mempercepat punahnya permainan tradisional Indonesia. "Orang tua tidak memberitahukan adanya permainan tradisional, seperti engklek dan lainnya," ujar Endi dalam talkshow Festival Bermain Anak di Aula Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Sabtu, 9 September lain yang menghambat eksistensi permainan tradisional Indonesia adalah semakin berkurangnya lapangan. "Kalau dulu lapangan buat bermain masih luas," kata dia yang mengacu kepada lahan bermain di kawasan kota. Baca Permainan Tradisional Ajarkan Gotong Royong dan Melatih FisikLalu faktor terakhir adalah masuknya berbagai jenis permainan modern. Seiring perkembangan zaman yang diikuti dengan perkembangan teknologi, permainan tradisional seperti petak umpet, egrang, conglak, lompat tali, gangsing, engklek, cublak-cublak suweng, kelereng dan lainnya sudah jarang dimainkan anak-anak masa kini."Permainan modern memberikan kemudahan," menambahkan, saat ini Indonesia memiliki sekitar jenis permainan tradisional yang persebarannya meliputi seluruh nusantara. Keberadaannya semakin hari terancam punah karena sudah banyak ditinggal oleh masyarakat Indonesia akibat perkembangan permainan tradisional merupakan kekayaan budaya lokal. permainan yang dimainkan oleh anak-anak jaman dulu ini, kebanyakan dilakukan dengan cara kelompok. Psikolog anak Yulita Patricia Semet mengatakan, melakukan permainan tradisional dapat melatih kognitif atau kemampuan daya pikir akal anak, melatih kesabaran, ketelitian dan kreatifitas. "Juga mendukung perkembangan fisik dan sensorisnya. Baca Baru 700 dari Permainan Anak Indonesia yang TeridentifikasiIklan Yulita mengatakan banyak permainan tradisional Indonesia yang cara bermainnya langsung bersentuhan dengan tanah atau rumput. Seperti bermain egrang, dimana seseorang tidak menggunakan sendal saat bermainnya. Untuk bertahan dalam permainan egrang pun tubuh dan mental si anak dilatih untuk menjaga keseimbangan agar tetap berada di atas batok. "Fisik dan pola pikirnya juga bermain," kata yang dipublikasikan oleh Journal of Pediatrics, dimotori oleh Seattle Children’s Research Institute 2011, mengungkapkan bahwa anak-anak yang menghabiskan banyak waktu dengan bermain dengan bermain video games mempunyai dampak negatif seperti; masalah interaksi sosial; kemampuan komunikasi; penurunan sikap empati; gangguan kecakapan motorik dan gangguan kesehatan. AFRILIA SURYANIS
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Permainan tradisional permainan yang sudah lama ditinggalkan anak-anak jaman sekarang. Anak-anak sekarang lebih sibuk dengan gadget dan laptopnya di dalam ruangan. Jarang beraktivitas di luar. Permainan tradisional ini lebih banyak dilakukan di luar ruangan dan memberikan banyak manfaat bagi anak-anak sebetulnya. Permainan tradisional memiliki ciri khas suatu daerah dan budaya setempat. Kegiatan permainan ini menggunakan fisik yang melibatkan otot besar dan ada unsur bermainnya. Dan permainan tradisional ini bagi anak-anak memang mempunyai manfaat perkembangan fisik maupun mental anak. Menumbuhkan kesabaran, kreatifitas, meningkatkan kemampuan berinteraksi dengan anak yang lain,dan mengembangkan kemampuan motorik. Sumber gambar dok pribadi. Bakiak Dengan banyak manfaatnya permainan tradisional ini penting mengenalkan kembali pada anak-anak. Agar anak-anak sekarang bisa lagi bermain permainan ini dan membuat anak-anak mau bergerak dan bermain di luar ruangan. Oleh sebab itu , aku mengajak anak-anak di komunitas Circle of Happiness . Agar anak-anak kembali mengenal permainan tradisonal dan anak-anak bisa bebas bergerak dan bermain sepuasnya. Beberapa permainan diperkenalkan kepada mereka seperti Enggrang. Enggrang ini permainan tradisonal yang ada pengaruh dari Cina dan awal berkembang di daerah Karawang sekitar tahun 1960an. Enggrang ini mempunyai makna bambu atau kayu yang diberi pijakan untuk kaki agar bisa digerakan oleh kaki nantinya. Enggrang ini dibuat dari dua batang bambu dan dari alas bambu kira-kira 50 cm diberi alas untuk pijakan kaki. Dan untuk memainkannya itu sulit karena butuh keseimbangan tubuh. Tapi anak-anak gembira mencoba enggrang ini dan kalau sudah bisa memberikan rasa gembira dan memainkan lagi dan Bakiak ini permainan tradisional ini berasal dari Sumatera Barat. Bakiak ini ada yang bisa dimainkan tiga atau empat orang tergantung bakiaknya. Untuk memainkannya perlu kerjasama antar anggotanya. Melangkah harus bersamaan , sehingga harus ada komando dari anggotanya. Biasanya mereka menyebutkan kata kanan, kiri ,kanan demikian seterusnya agar mereka kompak melangkahnya Yoyo ini asalnya dari negrei Cina. Yoyo terbuat dari kayu, plastik, tanah liat yang diberi warna dan tali. Yoyo ini terdiri dari dua piringan bulat yang dikaitkan dengan tongkat kecil. Terdapat senar dan piringan ini dapat dinaikan dan diturunkan dan dikendalikan oleh pemainnya. Ternyata anak-anak ini sama sekali belum pernah memainkan permainan yoyo ini. Jadi mereka antusias untuk mencobanya. Dan anak-anak dengan mudah bisa memainkan dengan baik. Bahkan sudah bisa melakukannya berulang tanpa jeda. Sip!!!Bakiak batok. Permainan tradisional ini berasal dari Bogor Jawa Barat. Bakiak batok ini berasal dari batok kelapa yang kering dan dibelah menjadi dua. Kemudian di bagian tengah batok ini diberi lubang dan dimasukkan tali . Talinya harus lentur agar mudah digunakan. Cara memainkannya masing-masing kaki naik ke atas batok kelapa dan tali dijepit dengan dua buah jari kaki dan tali dipegang dengan tangan. Dan tinggal jalan. Harus bisa menjaga keseimbangan agar bisa jalan di atas batok kelapa ini. Sumber gambar dok pribadi. Enggrang Begitulan empat permainan ini diperkenalkan kepada anak-anak dan mereka antusias apalagi dilakukan di alun-alun Mandirancan . Ruang yang luas memudahkan mereka bergerak bebas tanpa batas. Setelah itu mereka masih bermain lagi , lari-lari ke sana kemari tak puas-puasnya. Melihat anak-anak bergerak dengan bebas rasanya gembira sekali. Mereka tak mengenal lelah bermain sepuasnya. Betapa anak-anak membutuhkan ruang gerak yang luas untuk memuaskan sifat anak-anak yang seharusnya suka bermain di alam bebas. Jadi mari bersama memperkenalkan kembali permainan tradisional pada anak-anak agar mereka bisa mengambil manfaatnya dan mereka bisa bergerak bebas di alam terbuka. Sumber gambar dok pribadi. Bakiak batok Lihat Humaniora Selengkapnya
SEORANG PENGGUNA TELAH BERTANYA 👇 Permainan tradisional jarang dipertandinkan karena INI JAWABAN TERBAIK 👇 Jawaban yang benar diberikan nurafiyah5747 Setiap daerah memiliki permainan tradisional yang berbeda beda dan di ikuti dengan perkembangan zaman yang mengakibatkan permainan tradisional jarang dipertandingkan maaf kalo salah Jawaban yang benar diberikan rika82162 jawaban kasti,bulu tangkis,tenis meja dilestarikan meja Penjelasan maaf kalo salah dikarenakan soal nya kurang jelas Jawaban yang benar diberikan arsa4581 Karena di era globalisasi ini banyak bermunculan alat alat canggih salah satunya hp dan di dalamnya banyak terdapat aplikasi* keren salah satunya game yg membuat anak anak tertarik dan lebih memilih game daripada permainan tradisional Jawaban yang benar diberikan nandarahmadhani145 Karena di zaman sekaramg anak ank muda lebih memilih memainkan permainan modern
Jawaban benar untuk soal tersebut adalah D. Menurut Mulyani 2016 47-48, permainan tradisional diartikan sebagai suatu permainan warisan dari nenek moyang yang wajib dan perlu dilestarikan karena mengandung nilai-nilai kearifan lokal. Pada kenyataannya, saat ini permainan tradisional tidak lagi menjadi pilihan permainan bagi anak-anak. Salah satu penyebabnya adalah ketidaktahuan anak-anak mengenai permainan tersebut. Hal ini diakibatkan oleh tidak dilestarikannya permainan tradisional yang ada, sehingga anak-anak tidak memiliki informasi yang cukup mengenai berbagai permainan tradisional. Berdasarkan uraian tersebut, dapat disimpulkan bahwa jawaban yang tepat adalah D.
permainan tradisional jarang dipertandingkan karena